Dalam studi itu peneliti menelaah kebiasaan tidur dan frekuensi buruk 264 mahasiswa. Sebanyak 80% partisipan diketahui setidaknya mengalami mimpi buruk satu malam dalam setahun. Selain itu, 5% mahasiswa yang kerap begadang mengalami mimpi buruk lebih dari sekali selama sebulan.
Peneliti memperkirakan kondisi itu diakibatkan gangguan perasaan serta gaya hidup yang sering membuat stres. Para peneliti pun melihat adanya keterlibatan hormon kortisol (stres). Saat tidur menjelang pagi, ketika tingkat kortisol tinggi, Anda akan bermimpi buruk, aneh, atau 'menyenangkan'. (Livescience/*/X-5)
No comments:
Post a Comment